Rabu, 06 Juni 2012

Daur Hidup Obelia,Aurelia, dan Porifera Serta Deskripsinya

Daur Hidup Obelia,Aurelia, dan Porifera Serta Deskripsinya

A.Obelia
Obelia hidup berkoloni di laut dangkal sebagai polip di batu karang atau berenang di air sebagai medusa. Bentuk tubuhnya barbentuk polop dan medusa. Polip pada Obelia dibedakan menjadi 2 jenis polip pada cabang-cabang yang tegak, yaitu :
a.
Hydrant, yaitu polip yang bertugas mengambil dan mencernakan makanan.
b.

Gonangium, yaitu polip yang bertugas melakukan perkembangbiakan aseksual, menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa.
Bagaimana perkembangbiakan Obelia? Perkembangbiakan Obelia mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara keturunan seksual dengan keturunan aseksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh gonangium. Pada gonangium terbentuk tunas, kemudian setelah matang tunas memisahkan diri dari induknya dan berkembang menjadi medusa muda yang dapat berenang bebas. Selanjutnya medusa muda berkembang menjadi medusa dewasa.
Perkembangbikan seksual terjadi pada medusa dewasa. Hewan Obelia mempunyai dua alat kelamin (hermaprodit). Medusa dewasa akan menghasilkan sel telur / ovum dan sperma. Pembuahan ovum oleh sperma terjadi di luar tubuh (eskternal) dan membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Pada tempat yang sesuai planula akan merekatkan diri menjadi polip muda, lalu polip dewasa., kemudian tumbuh menjadi hewan Obelia. Selanjutnya, Obelia memulai melakukan pembiakan aseksual dengan pembentukan tunas/budding, sehingga membentuk koloni Obelia yang baru.

B.Aurelia
Aurelia aurita merupakan anggota filum Coelenterata, kelas Scyphozoa. Mempunyai bentuk seperti mangkuk dan dikenal sebagai Jelly Fish. Hidup di laut secara planktonik, melayang pada badan air. Hewan ini memiliki lapisan mesoglea yang tebal dan dapat digunakan sebagai sumber nutrisi.
Pada masa hidupnya, bentuk tubuh medusa lebih dominan dibandingkan dengan bentuk polip. Bentuk polip hanya dijumpai pada waktu larva. Hewan ini memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai. Setelah menempel. Silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut scifistoma, kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga tampak seperti tumpukan piring atau strobilasi. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri menjadi medusa disebut efira. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.



C.Porifera

Porifera merupakan kelompok hewan multiceluler paling sederhana,karena struktur tubuhnya memiliki dua lapisan cel.(diploblastik )yaitu lapisan luar  (ektoderm)  dan dalam.    (endodermis) . Lapisan ektoderm disusun oleh sel-sel epidermis sedangkan lapisan endodermis disusun oleh sel-sel koanosit yang berfagel .diantara lapisan dalam dan luar terdapat bahan gelatin  yang disebut mesoglea .dan terdapat bermacam –macam sel.antara lain ;
a)Ameboid ,sel yang berfungsi mengedarkan makanan
b)skleroblas. sel yang berfungsi membentuk spikula.
c)porosity sel yang berfungsi membuka dan menutup pori.
d)Akeosit. sel ameboit embrional yang tumpul dan dapat membentuk sel-sel  reproduksi
e)Spikula sel pembentuk tubuh.
Porifera dapat melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. reproduksi secara aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup(budding) kuncup akan memisahkan diri dari tubuh induknya dan tumbuh menjadi individu baru. selain itu ada juga yang menempel pada tubuh induk sehingga tampak seperti koloni porifera. reproduksi secara seksual berlangsung melalui pertemuan ovum dan spermatozoid. kedua sel gamet tersebut berkembang dari sel arkeosit. pembuahan ovum oleh spermatozoid terjadi di daerah mesoglea dan membentuk zigot. zigot akan tumbuh membentuk larva bersilia,disebut amfiblastula selanjutnya larva akan keluar dari tubuh porifera melalui oskulum, berenang mencari lingkungan yan sesuai dan tumbuh menjadi porifera dewasa.

Selasa, 29 Mei 2012

Contoh Laporan Praktikum Fisika Tentang Pengukuran


LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA





DISUSUN OLEH
Novan Arif Saifrudin (25)
X.4
SMA NEGERI 4 PURWOKERTO
TAHUN PELAJARAN 2011/2012



Judul percobaan              : Pengukuran panjang
Tujuan percobaan           :
1.             Mampu melakukan pengukuran panjang menggunakan jangka sorong dan micrometer skrup.
2.             Mengenal skala-skala yang ada pada jangka sorong dan micrometer skrup.
3.             Mampu membaca skala dengan benar.
Dasar teori                          :
Untuk mengukur panjang benda, terdapat barmacam-macam alat ukur, seperti mistar, jangka sorong, atau micrometer skrup. Pemilihan alat ukur yang digunakan disesuaikan dengan ukuran dan sifat benda yang akan diukur
                Jangka sorong memiliki dua bagian utama, yaiyu rahang tetap dan rahang geser. Pada rahang tetap terdapat skala utama dalam satuan cm dan mm. pada rahang geser terdapat skala nonius. Selisih lebar skala nonius deengan skala utama adalah 0,1 mm. satu skala pada skala utama berukuran 1 mm, sedangkan skala pada sskala nonius 0,9 mm.
                Pada Micrometer skrup pengukuran dilakukan dengan mengamati posisi skala utama dan posisi garis skala putar yang berimpit dengan garis skala utama.
 Alat dan bahan                                :
a.       jangka sorong
b.      neraca tiga lengan
c.       balok
Cara kerja                            :
a.       jangka sorong
1.             meletakan balok yang akan diukur diantara rahang tetap dan rahang
         geser (penjepit) jangka sorong.
2.             Membaca angka yang tertera pada skala utama dan skala nonius.

b. Micrometer skrup
1. membuka rahang pada micrometer skrup dengan cara memutar ke kiri
      pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang.
2. meletakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai
      tepat.
3. memutar pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan.

 Hasil percobaan                              :
ALAT UKUR
PENGUKURAN BALOK KAYU
HASIL ( dalam cm )
Jangka Sorong  a
                             B
                             c
  

Neraca tiga lengan



Analisis data                      :
Pada jangka sorong        :
Skala utama + skala nonius              = panjang balok
              cm +        mm                           
              cm +        cm                              =         cm
Pada neraca tiga lengan:
Skala utama + skala putar = panjang balok
              cm +        mm
              cm +         cm                             =          cm
Kesimpulan                        :
Berdasarkan hasil percobaan, pengukuran panjang dapat dilakukan menggunakan jangka sorong dan neraca tiga lengan.Namun jika dibandingkan, micrometer skrup lebih teliti dibandingkan dengan jangka sorong. Karena mikrometr skrup memiliki ketelitian hingga 0,01 mm.
Hasil pengukuran balok dengan jangka sorong diperoleh hasil        cm. dan pada micrometer skrup sebesar          cm.

Referensi            :               Yudhistira
                                    Intan Perwira



         Purwokerto, 8 Agustus 2011
                    Pembimbing                                                                               Praktikum


                

Selasa, 22 Mei 2012

Special For The Red Devil

Hai Pengunjung White Blogger...
Dan hai fans the red devil...
Saya akan menceritakan pengalaman saya dari pertama  
"mengapa saya suka Mancester United? "
Saya menyukai mancester united dari kelas V SD,dahulu saya suka karena di situ ada pemain bintang yang paling saya sukai yaitu Cristian Ronaldo.Saya selalu menyaksikan pertandingan saat mancester united tampil di layar kaca.Dari situ saya tidak suka pemain kesukaan ku teta pa saya suka dari mulai official , pelatih , pemain , cara bermain , dan lain-lain.Ternyata pada tahun kemarin CR7 pindah ke Real Madrid,tetapi saya tetap memilih The red devil.....